Posts

Showing posts from 2015

I Wonder Who

If I could know who was recently visit my blog, would I possibly found your name? If I could know who was recently visit my blog, could it be my message has been delivered to you? If I could know who was recently visit my blog, would it means I've already spoken my mind to the world? Do you hear me? No. I don't need any blog sites, nor any social media accounts to reach you. You, the most powerful, the most merciful, the most of all. All I need is just You. My Lord. Allah.

Afraid.

To think all of these make me had a fuss. Berisik. That's what I said to my self. I asked it to make a silence. I've been enough of it. So much pointless things. Hey. How's your life going? Alright, huh? Of course. You've got what you want. Easily. Effortless. Or at least, that's what I see down bellow here. Just remind you, every time I come back here, write down some spilled word, all because I'm completely in a mess, or might be confuse, or might be got any interesting ideas. For now, let's just let the words tell you what's going on, huh? Let the words do the rest. Let's start with me. I'm okay. That's what I said to the world. But deep down, I realize, there is something not okay inside. I've always been trying to put a smile on my face. Always. Whenever I felt bad, I try to put a smile. Always, hard in the beginning. But even easier when I've started used to it. Always, I made it. It's okay, I said to my self. And ...

How'd People Could?

Image
Doc Google How do people could hear, if they are too busy with their tongue? How do people could feel, if they are too busy with some prejudice inside their mind? How do people could see, if their eyes are too busy staring a micro electron flow right up to their nose? How do people even care, if they are too busy to sum up their ego? People barely could see what's the real and which is just an illusion. How could they even realize, if they are too busy to catch up their illusion? What's in front of them, which is the reality that's not real anymore. People tend to live in their imagination, full of illusion, a fake and beauty world. How if they try to put down that gadget of them? Would the world became exploded? Or it would even brighter? Peace. Only if every single people put down their phones, for a while, Would the world stop moving? Would the heart stop beating? Or it just normally rotating? Or it even beat faster? How do people could hear, if ...

Might not be a great star

Image
Doc. Google browser I might not be a great star for a galaxy, but surely might be a sun for a planet. I think that's enough to cover all my sadness these days. When I felt doubt of all the things I am doing. I ever dream being a great star for a galaxy, it would be nice, and of course it's an honor to do so. But now I just realized, that I'm not. I'm not that such great star. I'm just a dust compared to the world. Being a dust even is a bless. You might need dust when there's no water to do wudlu right? So then may be I'm even worst than a dust (?) Desperately, I give extra effort to do every single duties and tasks while still keep wondering why and why this is happen to me. As always, mellow drama and cliche. Keep wondering do I stand in a right place? Walk in a right path? Sing a right music? And beat a right rhythm? I always know, even I know it from the start that this path would not be easy. Never. But why, back then I've never have any...

Hey Kamu (After all this time)

Saya sedih setiap kali melihat wajah anda bertebaran di timeline saya. Bukan mengapa, hanya saja itu selalu mengingatkan saya akan diri anda, dan ketika ingat anda, yang saya ingat adalah bahwa saya tidak ingin kalah dari anda. Saya ingat kalau ada banyak hal yang perlu dipahami di dunia ini. Banyak hal termasuk mata kuliah yang saya pelajari. Saya sedih, saya kesal, tapi sedikit saya juga berterimakasih. Hati saya terbakar. -- Hai kamu, yang sudah menemukan rumah untukmu bernaung, atau sekedar menyandarkan bahu sejenak. Selamat. Aku turut bahagia atasmu. Sudah kubilang, hanya masalah waktu. Semuanya juga akan kembali seperti biasa. Pertemuan dan perpisahan. Tidak lagi heran dengan kata perpisahan bukan? Kamu, kamu, kamu, kamu, kamu, kamu, dan kamu. Good luck! --

Veritas, Aqua Rosae!

Felix felicis.  Panthera tigris. Fructus anisi. Potio niger et venum nigrum. Signa e ante coenam. Veritas! Recipe de capsulae milligrammata triginta. Mbak, itu mantra Harry Potter ? -- Iya. Sekarang, setiap minggu saya selalu mendapatkan pelajaran merapal mantra di kampus saya. Tidak main-main, mantra ini dapat berguna untuk menyembuhkan penyakit. Bukan. Saya bukan ahli sihir. Saya hanya seorang farmasis. Mata kuliah yang mengajarkan saya ilmu merapal mantra adalah farmasetika dasar. Dalam mata kuliah itu yang menarik adalah sekejab kelas menjadi kelas kursus bahasa latin. Hal ini tentunya dikarenakan bahasa komposisi obat dan banyak nama ilmiah yang menggunakan bahasa latin.  Bahasa Latin. Why?  Bahasa yang dianggap sebagai bahasa internasional sains. Bahasa yang tidak berkembang lagi setelah berabad silam dan tentunya, penggunaannya dan pembacaannya yang cukup sederhana sehingga tidak menimbulkan makna bias ketika diucapkan. Jadilah kam...

Kenapa Farmasi?

Image
Doc. Google "Fan, apa alasan lo milih farmasi?" Mau tahu aja, apa mau tahu banget? "Seriusan, apa alasan lo milih farmasi? Secara gue denger lo suka dan jago gambar" Ralat. Saya memang suka gambar, tapi enggak  jago juga, kok. Saya harap saya bisa menjawab dengan mantap, karena saya pingin . Tetapi kenyataannya tidak demikian, saudara-saudara. Ceritanya cukup panjang dan kalau boleh jujur, terdapat unsur rasisme di dalamnya. Rasis apa? Rasis terhadap golongan profesi dokter. Dilatarbelakangi oleh kebencian saya dengan profesi dokter yang muncul sebab pelayanan dokter yang saya terima sejak dulu kala selalu berhasil menyakiti hati saya. Didukung dengan beberapa faktor yang saya sebut qadarullah, di sini lah saya. Menyesal? Tidak. Saya bersyukur. Saya mah  bahagia-bahagia saja. Di sini saya mendapatkan lingkungan dengan kultur belajar, beribadah, dan berpendapat yang sangat masyaaAllah . Dengan hal tersebut, apa masih pantas saya menyesal? Kangen rumah ...

Big Dreams

Image
Terimakasih atas waktu dan senyuman yang selalu kamu berikan. Semuanya. Kesediaanmu untuk mendengarkan ocehan saya. Dari yang receh sampai yang berat sekalipun. Terimakasih karena kamu selalu bisa mengingatkan saya atas mimpi-mimpi besar yang pernah saya bangun. Terimakasih sudah mau menjadi partner berjalan saya. Mengajarkan saya banyak hal dengan kesederhanaan sikap kamu. Mengingatkan saya untuk selalu berproses karena jalan hidup saya belum selesai.Terimakasih karena menjadi bagian hidup saya. Membentuk diri saya yang sekarang ini hanya dengan keberadan kamu saja. Well, Terimakasih buat kamu yang sedang menempuh studi di psikologi UNS sekarang ini :) Ditunggu kiriman surat dan alamat blognya. -- Terimakasih juga untuk people in frame kali ini, atas waktu, lagi-lagi waktu, yang teramat berharga kalian bagi bersama. Risma, Tia, Nora, Nisa, Dita, Afik, Iin, Yona, semua dan semua yang memang tidak bisa ikut termaktub dalam foto ini. Entah, setiap bertemu kalian, boro-boro kete...

70 Tahun

Image
Basicly , saya suka, ralat, sangat suka dengan angka tujuh. Entah kenapa. Suka saja. Seperti kalau kamu ditanya kenapa cinta Indonesia, well , bukankah terkadang mencintai tidak butuh alasan? Yaudah, suka aja itu. 70 tahun Indonesia, dan saya menjadi bagian dari mayarakat yang besar ini, maksudnya menjadi mahasiswa, salah satu bagian penggerak alias motor dari sebuah bangsa . Kalau orang lain membuat pengharapan, membuat kritikan lalu menjawabnya, atau mungkin merasa biasa saja, saya mau membahas logonya saja. Duh, substantif banget sih yang dibahas . Mungkin kelihatan nggak penting, tapi ada industri besar yang bergerak dibaliknya yang menjadi penting buat saya. Banyaknya kritikan pedas buat logo dirgahayu Indonesia yang ke 70 ini tidak menyurutkan saya untuk mengapresiasi logo tersebut. Hey, logonya simple dan mudah diingat. Lebih baik dari yang sebelumnya menurut saya. Meskipun untuk kreatifitasnya, saya tidak bisa yakin bahwa itu 90% orisinil. Maksud saya, coba ingat lo...

Day #19 Akhir dari writing challenge?

Nah, dipostingan hari yang nanggung begini, saya akhiri  writing challenge project -nya :) Pertama, karena menag sudah terlampaui lama vacuum  dan kedua, memang Ramadhannya sudah selesai sejak dulu kala. Anyway, dari writting challenge  ini saya belajar banyak untuk memastikan otak saya terus bekerja dalam merangkai kata. Hasilnya lumayan. Dapat banyak informasi baru (disela-sela browsing), dan plus paling tidak kemampuan menulis saya enggak berkuranglah. Meskipun bertambah juga enggak. Selain itu dengan menulis, well , bisa dilihat sendiri, bisa jadi pengingat kita ketika lupa. Writing Challenge  kali ini memang dipersembahkan khusus untuk diri saya sendiri sebagai refleksi dan pegingat ketika suatu hari nanti saya lupa diri, semacam catatan untuk diri saya sendiri. Karenanya, postingan-postingan selanjutnya akan lepas dari label writing challenge . Wassalamu'alaikum.

Day #18 Catatan Perjalanan SAFITRI (bagian 1)

Image
doc. pribadi Safitri (Safari Idul Fitri) tahun ini Alhamdulillah membahagiakan. Baik bagi guru maupun siswa peserta safar silaturahim ini. Mau saya beberkan ilmu apa saja yang saya dapat? Yah, kalau tidak mau pun saya tetap akan mencatatkannya. Paling tidak untuk diri saya sendiri. -- Pelajaran 1 Bahwa hidayah itu hanya dari Allah semata. Benar. Hidayah itu hanya dari Allah semata. Pun hidayah itu tidak selalu pasti wujud dan bentuknya. Seperti yang saya dapatkan dari kunjungan saya yang pertama dari rute safar pagi itu. Entah angin segar dari mana saya menemukan sosok guru yang saya kenal dengan pikiran liberalnya membeberkan rentetan petuah yang membuka mata dan pikiran saya mengenai Islam yang saya yakini. Entah sejak kapan syair-syair itu berubah jadi syiar-syiar ayat yang terpatah-patah beliau sampaikan. Sama-sama belajar. Obrolan-obrolan yang rikuh pada awalnya, mengalir perlahan menuju muara yang jernih. Di sana saya kembali diingatkan, bahwa semua yang ada...
Betapa iri dengki dapat memakan kebaikan. It's not that simple. It's a real evilious thing.

Day #17 Tonight, I'm A (very lucky) Wallflower

Image
doc. humas Padmanaba  Yeah, last PTTA night, I've became a wallflower. Feeling exclude of the party. Firstly, I feel awkward. Really. I mean, everyone were so showed off their beauty. And yes, they are. But I... I'm wearing a tartar clothes and nothing to put on my face. It's okay, all just suit to my plan. And then the party begin. They play the music on, and you know, they can dance all night long. Things that I could not even make any effort to do. The only thing that makes me stay is because this would be our last party, and might be our last meeting for the next couple months or might be years, beside, this is a form of our juniors' feelings to us (read: love). I could not just stay at home and neglected the sweet invitation from our juniors you know. The most heart breaking part begin when all of us watching a very emotional short movie, our pieces memories. Why heart breaking? Nothing. It just simply reminds me, I've never literary included to those ...

Day #15 Pilihan Hidup?

Image
doc. http://ngm.nationalgeographic.com/ngm/photo-contest/2011/entries/83354/view/ Sudah sejak postingan terakhir di bulan Ramadhan lalu saya menanyakan kegundahan hati saya. Sebenarnya sampai sekarang saya belum benar-benar menemukan jawaban. Malah dihadapkan dengan beberapa kasus dan fakta yang sangat memukul. Apa salah jamaah saya? Kalau saya tidak mau ambil pusing, saya tinggal bilang saja, itu pilihan hidup mereka. Dan memang ya, itu pilihan hidup mereka, and there's nothing to do with it . Akhirnya, semuanya bukan lagi tentang mereka atau kita. Semuanya tentang saya. Saya yang merasa bersalah dan saya yang ditinggalkan tersesat sendirian ketika setiap dari yang lainnya menemukan tempat untuk melabuhkan pilihan hidupnya, memulai perjalanan yang baru. Apa kamu sudah menemukan jalanmu? Iya. Kamu pasti sudah menemukan jalan yang mau kamu ambil. Jalan yang menurutku bukan jalan yang tepat. Meskipun aku juga belum bisa memberimu pilihan mana jalan yang benar. Aku saja ma...

Day #13 Dibuang Sayang

Image
Karena ini adalah hari terakhir Ramadhan || Seriously, I'm feeling like an empty vessel , yang sebenarnya saya nggak mau Ramadhan berakhir dulu. I'll really miss it bad . Tapi karena saya ada waktu luang untuk menulis, saya mau menulis hal ringan dulu. Sisanya, tunggu bebarengan dengan tugas ospek PPSMB Palapa UGM. It'll be tough, yet exciting! I can't wait to learn writing citation, oppinion, essays, it so... useful!   Great chance really come to me.  -- Dan pagi ini, sesuai standar operasional seorang anak, tugas saya adalah beberes. Dan voila. Always , saya selalu menemukan banyak benda, sebut saja uwuh,  di dalam almari, sela meja, dan bahkan selipan buku. Dan selalu, acara beberes adalah acara ' memilah milih uwuh' bagi saya. Saya sebut ini adalah benda sentimentil. Termasuk beberapa scanned photos  yang terlampir. Beberapa diantaranya saya temukan di selipan buku dan plastik-plastik binder yang belum sempat saya buang //duh. Setelah menimang-nim...

Pengganti Day #9

Image
How could I'm not missing you? How could I move on? You are too sweet, nice, and kind With all we've been trough together, How could I even forget? We're just a family bound with destiny, together Jannah.  Jannah. Jannah. May we go there together. For all the things we've faced together, All the feels we feel together, All the flavor we've tasted together, All the pain we've gained, All the happiness we've shared,  Would it'll be last longer? Together? Forever? InsyaaAllah. if not? Alhamdulillah. Allah knows the best. to you, who embrace your dream so tight, ma'annajah :) May Allah always lead us to His Jannah.

Mobile diary

Image
                           To you, who was exist in every frame of these photos. Hey, I hope you read this. Let's take another photo! :) (read: Let's have a wonderful journey) My mobile diary partner. She never mind with all those junk words I sent. She never mind with all those stickers and emoticon I sent. She never mind with those twisted mind of mine. Somehow, we really need to spill out what's inside our mind. Really. Spill it out. Literary, spill out. Thanks for every leisure time you have only to read my texts For every busy time you have just to read my random facts For your precious social media account. Sincerely.       

Day #11 Partner Laylatul Qadar Hunter

Iya. Sudah memasuki 10 malam terakhir Ramadhan. Means ? Laylatul Qadar is coming, I'tikaf every where . Dan tahun ini, setelah tahun kemarin pertama kalinya mengikuti i'tikaf, saya punya partner untuk diajak tangi mbengi-mbengi . Dan itu alasan mengapa saya memutuskan untuk enggak  ikut i'tikaf di luar. Toh i'tikaf di masjid manapun sama saja bukan? Mumpung tahun ini punya partner berjuang melawan kantuk di tengah malam buat tetap terjaga di dalam masjid. Partner berjuang melawan hawa dingin yang ternyata suhunya sampai 18 derajat celcius. That's gross! Uadem banget, rek! -- Anyway, saya libur dari writting challenge sudah berhari-hari. Hiatus yang sudah tidak bisa dimaklumi. Meh.  Sebenarnya banyak ide yang berkelebatan di kepala ini menunggu untuk digasak. Tapi karena ya itu, di kepala saya yang ada enggak cuma nulis. Ada nggambar, main musik, masak, semuanya jadi campur aduk. -- Karena kali ini adalah tulisan saya setelah lama sekali hiatus, jadi maafkan...

Day #10 Intermezzo Lagi |(Ayeesha's Diary: Assumption)

Image
Permisi, mau numpang intermezzo. Dikarenakan day #9 masih dalam proses pengetikan yang menyebabkan lengan baju basah karena terlalu banyak mengelap air mata dan ingus sekaligus sehingga meningkatkan potensi baper  (read: bawa perasaan) berlebihan. Saya memutuskan untuk posting day #10 terlebih dahulu. Doakan saja day #9 segera selesai berikut masalah di dalamnya. Halah baper lagi. Check this intermezzo out. Maaf, reflek membuat asumsi.  Padahal bukan begitu maksud saya. Toh otak saya masih bisa jernih berpikir. Positive thinking lah.    Silakan terjemahkan sendiri apa maksudnya. Maafkan pikiran saya yang tiba-tiba salah fokus dan lari kemana-mana ini. Itu reflek. Bukan keinginan saya.   Tolong maafkan pikiran saya yang liar tiba-tiba. Makanya kalau ngomong ati-ati , A'. Kan yang susah jadi saya. Susah menjaga hati. Makanya kalau sama saya biasa aja, A'. Kan nanti saya jadi salah arti. Padahal saya sudah biasa aja lho, A' :')  Padahal saya sudah b...

Day #8 You are The Apple to My Eye

Image
Duh, beneran kan, masa hiatus itu bisa mengobrak-abrik rutinitas. Makanya sampai sekarang writing challenge ini masih terbengkalai. Maafkan. Terpaksa mengeluarkan intermezzo lagi. -- Ini mah bukan intermezzo lagi --- doc. pribadi  Day 8 might be harder for me. But anyway, Have you checked my header pic? The new one. That apples things. You are the apple to my eye . There's nothing to do with the movie titled so. It just because, I pick wrong color. I supposed to not use red color to color the dress, it simply made the girl blend with the apple tree. But I realize, the meaning of that red girl appearance might be the same as an apple to her sister's eyes. So then, the tittle means, Blue girl : Hey, you looks like the apple to my eye. My precious sweet. I made it tribute to my beloved sister, Fatma Zakiyya whom now had already four! She would attend preschool in this semester. She might be so excited to this thing. I mean, she always pursue me to do her homework ...

Day #7

Image
doc. pribadi| (dari kiri: saya, swastiana, nora, ana) Oh enggak. Ini cuma intermezzo aja :)) Foto itu diambil sehari sebelum pesantren kilat SD N Badran. Buka bersama. Biasa, Buka bersama PH. Miladnya Swasti, tuh. Dua orang lagi ada di sisi hadapan foto, yang mana tidak ingin saya sebut namanya. I'll miss this moment, even I've already miss it .

Day #6 Hiatus

Image
Actually it's been day 12 Ramadhan. But this is day #6 of the writing challenge. -- Apa yang saya lakukan selama hiatus sampai lebih dari seminggu ini? A lot of things I said . Maafkan karena challenge  -nya jadi sedikit terbengkalai. Maafkan kalau banyak terbengkalai. Jadi, mari kita lanjutkan sebenarnya ada apa di balik hiatus  saya. -- doc. pribadi  Bersyukurlah karena kita masih diberi kesempatan untuk bisa belajar. Bisa sekolah. Dengan mudah dan terpenuhi segala sarana. Bersyukur kalau orang tua kita masih doyan memberi bejibun wejangan tentang rajin sekolah, rajin ibadah. Bersyukur kalau orang tua masih marah saat kita malas-malasan sekolah. Bersyukur kalau orang tua enggak  bosan-bosannya ngoyak-oyak  kita buat tetap berangkat sekolah. Karena tidak semua anak bisa merasakan romantisme orang tua yang sedemikian rupa. Sebut saja anak-anak SD N Badran. Nah. Di sanalah saya menghabiskan separuh dari masa hiatus saya beberapa hari yang lalu. Bi...

Day #5 Insisting?

Image
doc. google browser Laa ikraha fiddiin. -- Bismillah. Hari ke 4 Ramadhan. Apakah itu jawaban dari pertanyaan sebelumnya? Mungkin saja. Al-Baqarah 256. Tidak ada paksaan dalam agama, Fan. Sudah cukup jelas mana yang benar dan mana yang salah.

When You are Old

Image
doc. www.photosbysergio.com When you are old, your eyes got wrinkled Your bones had twisted. You would barely can see things clearly. Your ear would muted. When you are old, you would left behind. Your child would walk a few more step forward. Your grand child would run a few miles forward. Does it feel lonesome? Does it feel lonesome, granny? To be left when you walk around. To do things alone, slowly. Does it feel lonesome? But I barely seen your eyes wet, Although, Those wrinkle is just getting more and more per day. Those wrinkle is just getting wider and wider per day. Those wrinkle which form your smile. Does it feel lonesome, granny?

Day #4

Image
doc. google browser Fabi ayyi 'alaa i rabbi kumaa tukadzdzibaan. -- Nah, kemarin saya temukan sebuah laman yang menggelitik hati saya. Sedikit membuka titik terang tentang kerinduan saya yang saya tuliskan kemarin. Being a muslim is not a hobby. It is a heart change followed by lifestyle change. -- That's true. Setidaknya itu membuka titik terang dari gelap gulita kebingungan saya. Meskipun itu bukanlah sebuah jawaban bagi saya. Belum. Belum jawaban bagi saya. Tapi kemudian, tidak lama saya kembali diingatkan. Jalan yang saya pilih sekarang may filled lots of blessings . Belum ada apa-apanya dibandingkan dengan saudara-saudara muslim yang ada di penjuru dunia yang lain. Muslim Rohingnya, Palestina, dan yang terakhir muslim di Xinjiang China sana. They faced too many violation . Bahkan saya juga belum melakukan apa-apa untuk mereka. My fairy world might have nothing compared to their children's world.  Tidak perlu dunia peri. Mereka bisa bernafas dan sh...

Secret

The timing is just too sharp. Can't help. Actually, what are you doing, fan? Nothing. Besides there is nothing between us. So what are you worry about? We're fine. I'm fine, at least :)

Intermezzo #1

Image
Ouy! Dattebayo :)) Why so serious? writting chalenge kali ini dipersembahkan untuk bagian diri saya yang memiliki sifat drama queen dan sangat diam. Muahaha. This is funny me report from my chilling place (read: home) . Hanya mengisi waktu luang di pagi hari supaya tidak kembali tidur, kok. Karena tidur di pagi hari itu tidak baik. || Emang nge-blog  di pagi hari itu baik? || Who cares? :D Setidaknya usaha saya berhasil sejauh ini. Mehehehe. Ini adalah intermezzo, kemungkinan masih #1 yang artinya mungkin masih ada #2 #3 #4 dan #berikutnya. Kenapa? Biar nggak serius-serius banget. Ellah, serius juga nggak papa kok. Tapi pingin aja biar imbang. Nah, di sesi intermezzo ini, saya kasih bonus.          Nah, intermezzo done,  yak :) Sana kembali puasaaa

Day #3 May Reflect

Image
Katamu kamu rindu dunia perimu? Kamu bercanda. Katamu kamu polos? Kamu bercanda. --- Asal kamu tahu, aku tidak pandai bercanda. --- doc. google browser Pernah merasakan suatu suasana, ambience, atmosphere, scent , yang pernah kamu rasakan sebelumnya? Seperti... aku mengenal suasana ini, atau aku mengenal aroma ini, seperti ketika hujan dan bau tetesan hujan yang mengenai bakteri dalam tanah yang menguar setiap kali hujan menghunjam bumi. Seperti itulah aku merindukan dunia periku. Aku polos? Tidak juga. But yes, I'm so plain. Only if you know what I mean . Mungkin sebenarnya saya hanya lelah. Saya lelah dengan tuntutan yang diberikan oleh konsep jama'ah . Lelah harus terus mengejar tanpa dimengerti. Tidak salah kalau akhirnya banyak yang gugur dan pergi. Tapi pilihan saya untuk tetap bertahan... does it make me happy or something? Entah karena saya terlalu peka atau malah terlalu tertekan sampai saya bisa memahami siapa yang berpikiran sama, siapa yang butuh ba...

Ramadhan Day #1

May we have a great and barakah Ramadhan this year :')

Day #2 Pretty

Image
doc. google browser Halo. Hari ini saya menyadari betapa saya begitu polos. Ketika saya terlambat dalam suatu acara, penyebabnya sesederhana saya malas datang, atau saya sibuk membantu orangtua, atau tetiba komputer di rumah membutuhkan treatment, saya ketiduran, atau memang jalanan sedang macet total. Tetapi hari ini, saya terlambat untuk alasan yang lain. Saya terlambat karena saya masih menunggu teman saya. Teman-teman saya . Mereka sibuk mematut dirinya dengan pulas bibir, celak mata, dan bedak tabur. Menghias dirinya supaya terlihat cantik. Terlihat dewasa. Meyakinkan. Sedangkan aku, jangan tanya aku. Aku masih sibuk dengan permen karetku. Membiarkan cermin menatapku. Membiarkan cermin menelanjangiku sampai ke relung tulangku. Itu aku. Gadis kumal sederhana dan berpenampilan kekanak-kanakan. Itu aku. Tampak sangat polos di antara gadis-gadis lainnya. Hari ini aku sadar, we're not a child anymore . Bukan. They aren't . Aku tidak tahu pasti apakah itu kabar baik a...

(30 days writting chalenge) DAY #1

Image
doc. google browser Aku tidak benar-benar tahu kapan hal ini bermula. Ketika kudapati duniaku tidak lagi semenakjubkan rimba, nyanyian pohon, tarian peri, dan warna pelangi. Duniaku kini tidak lagi sesederhana duniaku yang dulu. Dunia yang kukenali dulu adalah sebuah bilik luas, ia bilik tapi ia luas, tanpa prasangka, penuh dengan imajinasi dan harapan. Dulu, mudah saja buatku untuk mengutarakan 'Aku Suka' atau 'Aku Tidak Suka'. Aku jujur, dan aku baik-baik saja dengan kejujuranku. Aku menuliskannya di dalam buku, di atas meja, di permukaan tembok, dan di kertas-kertas lucu. Segalanya tampak sangat meyakinkan. Back then . Tidak ada yang keberatan dengan kejujuranku. Tidak juga aku. Entah sejak kapan jujur menjadi sesuatu yang kini menakutkan buatku. Aku takut mengakui kalau aku takut. Aku takut mengakui kalau aku tidak suka. Aku takut mengakui kalau aku suka. Semuanya tampak abu-abu. Tidak benar-benar benar, tetapi juga tidak benar-benar salah. Aku takut menya...

Graduation #1

Image
Ceritanya cuma mau membandingkan saja. Graduation Junior High School and Graduation Senior High School. See the different? Right! The clothes :)) No more no less. Chubby. Cubit able. Anyway, Happy graduation! Next post awaiting.

17 April 2015 (2)

Hai Nor. Nora Fionna Humanika  n- nya double . Sudah hampir 6 tahun kita barengan. Sekalipun setelah ini, nggak akan benar-benar ketemu di Arsitektur. Well, saya masih ingat di hari wisuda SMP dan awalnya saya memilih jalan yang berbeda lalu sama-sama berjanji supaya bisa sama-sama bertemu di Fakultas Arsitektur UGM. Ternyata yang terjadi adalah kebalikannya, SMA-nya barengan, tapi kuliahnya yang beda. Jauh pula. Berjuang di jalan kita masing-masin. Mewujudkan salah satu mimpi kita buat sampai di Jepang. Jepang. Satu negara yang berhasil menjadi titik temu awal kita bertemu. Lama banget nggak nggambar bareng.  Lama buanget. Buanget. Kalaupun iya cuma di kelasnya Mas Fahmi. You are right . SMA benar-benar menyita waktu- mu :)) Bahkan hanya untuk sekedar megang pensil dan kertas. But when you do, you make the world stunned .Toh lulus dari SMA nanti aku yakin kamu bakal menghabiskan waktumu sama pensil, kertas, dan komplotan mereka. I can't wait to hear that from you . ...

17 April 2015 (1)

Hai Swas. Iya, 'swas' untuk 'Swastiana Eka Y' Sudah berapa lama kita mengenal? Satu tahun? Satu bulan? Dua tahun? Bagiku terasa seabad. Atau setidaknya itu yang kuharapkan hingga berabad nanti. Hai Swas, SKI Al-Khawarizmi yang mempertemukan kita. Pertemuan yang luar biasa. Dari hanya tahu, menjadi lebih tahu, lalu mengenal. Lucu. Hai, Swas, berapa kali senyummu pudar lalu terkembang lagi karenanya? Berapa kali tangismu tumpah lalu kau seka lagi? Berapa banyak, besar, cerita yang sudah kamu percayakan padaku? Seberapa besar kamu percaya padaku? Swas, terimakasih sudah percaya dan bahkan menjadikanku salah satu tempat singgahmu. Terimakasih sudah mempercayaiku. Terimakasih sudah menawarkan rumah untuk bernaung , menyodorkan bahu untuk bersandar, dan senyum terkembang yang selalu berhasil mengingatkanku bahwa aku tidak sendiri. --28 Oktober 2014