Mendadak Garuda



Pada suatu hari, seekor Garuda lahir di daratan Nusantara.  Si Garuda yang baru saja lahir ditinggalkan kedua orang tuanya. Garuda hidup berjuang sendiri. Suatu hari, Garuda diejek oleh Bulbul karena tidak bisa bernyanyi, suara Garuda sangat parau, tidak merdu. Garuda menjadi bahan olokan di kalangan para burung yang berada di daratan itu.

Sampai pada Perang Asia Timur Raya Garuda dan para burung lainnya ikut terdesak dan terisak melihat kekacauan dan perang di daratan tersebut. Garuda pun terbang tinggi karena merasa harus mencari bantuan. Burung lainnya tidak setuju dengan tindakan Garuda karena hal tersebut Nampak sia-sia. Mereka belum pernah terbang ke daratan pulau lain.

Garuda tetap teguh pada pendiriannya. Dia yakin bahwa sayapnya serta keyakinan yang dimilikinya akan mengantarkannya sampai daratan seberang. Dengan tekad bulat Garuda terbang tinggi.

Ketika Garuda mulai kelelahan dia mendapati sebuah daratan yang penuh orang-orang bertekad baja. Garuda terpukau melihat semangat gigih mereka. Garuda merasa semakin yakin. Di tengah perasaannya yang melambung itu, raganya tidak kuat lagi untuk terbang. Garuda tersungkur di tengah medan peperangan.

Ketika Garuda terbangun, dia menyadari dirinya terkurung dalam sangkar sempit. Seorang prajurit berlogat belanda asli mengetuk-ngetuk jeruji besi sangkar tersebut. Katanya, dia akan membawa Garuda untuk bertemu dengan atasan mereka. 

Hari berikutnya, bukan dibawa kepada atasan si prajurit, prajurit malah menyerahkan dengan pasrah ke tangan manusia asia bertubuh kerdil. Garuda dibawanya masih dalam sangkar.

Garuda merasa hina dan tak berdaya, menyesal tidak mengikuti apa kata burung-burung lainnya. Dia hampir lupa untuk daratan nusantaralah dia terbang kemari. Garuda menghapus gamang dalam hatinya. Ini saatnya dia melawan! 

Mendadak Garuda
inspired by this picture

Picture by Sweta Kartika (A very inspiring Indonesian animator)

Comments

Popular posts from this blog

70 Tahun

Pewean

Apakah kamu baik-baik saja?