Dear my beloved sweetheart
Dear, my beloved sweetheart,
Saya tahu saya tidak berhak menilai, meminta, bahkan menuntut. Mengingatkan saja saya ragu karena saya sendiri merasa belum pantas untuk mengingatkan banyak-banyak. Tapi saya rindu kibaran kerudungmu. Saya rindu melihat wajahmu yang cerah ceria setiap bertemu dibalut kain tebal yang sengaja kamu ulurkan sampai di atas ikat pinggangmu.
Saya rindu wahai sahabat. Saya rindu cerita antusiasmu mengenai kisah-kisah para shahibah. Saya rindu pendar matamu yang berkobar setiap mendengar kata 'muslimah'. Saya rindu membagi argumen tentang dunia di mata islam denganmu. Saya rindu.
Kemana kau kebaskan uluran kain itu, Sahabat? Tidak sanggup lagi saya bertanya. Saya terlalu tidak pantas untuk menanyakannya. Membuat saya bercermin, siapa yang berhak menilaimu ini?
Kemana pendar matamu yang antusias itu, Sahabat? Tidak lagi kutemukan pendaran itu di sudut matamu. Tidak kemarin, tidak hari ini, saya harap besok dan seterusnya bisa saya temukan. Mungkin, hanya saya yang kurang jeli mencari.
Dear, my beloved sweetheart,
I just want you to know, I really miss you.
Saya tahu saya tidak berhak menilai, meminta, bahkan menuntut. Mengingatkan saja saya ragu karena saya sendiri merasa belum pantas untuk mengingatkan banyak-banyak. Tapi saya rindu kibaran kerudungmu. Saya rindu melihat wajahmu yang cerah ceria setiap bertemu dibalut kain tebal yang sengaja kamu ulurkan sampai di atas ikat pinggangmu.
Saya rindu wahai sahabat. Saya rindu cerita antusiasmu mengenai kisah-kisah para shahibah. Saya rindu pendar matamu yang berkobar setiap mendengar kata 'muslimah'. Saya rindu membagi argumen tentang dunia di mata islam denganmu. Saya rindu.
Kemana kau kebaskan uluran kain itu, Sahabat? Tidak sanggup lagi saya bertanya. Saya terlalu tidak pantas untuk menanyakannya. Membuat saya bercermin, siapa yang berhak menilaimu ini?
Kemana pendar matamu yang antusias itu, Sahabat? Tidak lagi kutemukan pendaran itu di sudut matamu. Tidak kemarin, tidak hari ini, saya harap besok dan seterusnya bisa saya temukan. Mungkin, hanya saya yang kurang jeli mencari.
Dear, my beloved sweetheart,
I just want you to know, I really miss you.
Comments
Post a Comment