Bangku Cadangan: Filler Binder Katanya? [Bagian 2]
![]() |
Taken from here. |
Kamu tahu apa itu filler binder? Filler-pengisi. Binder-pengikat. Penggisi sekaligus pengikat. Dalam pembuatan sediaan farmasi, khususnya tablet, kita akan membutuhkan filler binder ditambahkan sekenanya seperlunya dalam pembuatan tablet.
Sesuai fungsinya sebagai bahan tambahan, filler binder ya sebagai pengisi dan pengikat. Pengisi ruang-ruang kekosongan. Hanya ditambahkan apabila perlu. Pun jika tidak mengapa. Ah. Apa iya?
Bila mana seseorang yang begitu kerennya,begitu lihainya, begitu mahirnya, begitu ahlinya merasa bahwadirinya hanya filler binder. Filler binder katanya?! Rasanya ingin sekali mendorongnya ke sudut dinding lalu meneriakinya,
'What do you mean?
Heh, kau ini sudah terlahir keren, sempurna, mahir dan ahli, bisa-bisanya mengatakan dirimu filler binder? Tega betul kamu bilang begitu. Tahu apa kamu tentang filler binder? Sedangkan keberadaanmu selalu dicari dan dibutuhkan selalu. Dan sekarang kamu berteriak-teriak keras di depan ruangan kalau kamu hanya filler binder? Kurang ajar betul kamu mengaku-aku filler binder!'
Sebenarnya kala itu, aku marah betul. Benar-benar kesal dengan orang yang dengan sikap sok teraniaya-nya bahwa dia hanya filler binder padahal dia bukan. Maksudku, ia bahkan tidak berhak berkata demikian karena kenyataannya sangat amat terbalik dengan apa yang dia ceritakan di depan ruang kelas kala itu. Rasanya ingin sekali berkata 'Apa-apaan ini?' Sampai terceletuk keluar dari kerongkonganku,
"Apa yang membuatnya berpikir bahwa ia adalah filler binder? I am the one filler binder here."
"Hah? Kamu filler binder apanya?" Sela seorang teman yang duduk di sebelahku.
"lha, malah aku ini yang filler binder."Katanya lagi.
Dan celetukannya itu membuatku berpikir. Mengingatkanku. Lebih tepatnya menyetrumku sehingga aku kembali mengkaji ulang sebenarnya siapakah di sini yang benar-benar filler binder? None of us! And it doesn't matter anyway who the filler binder is. Sungguh sangat amat tidak penting predikat semacam filler binder atau semacamnya itu. Karena hampir setiap orang mudah saja menobatkan dirinya menjadi filler binder, yang nyatanya itu hanya persepsi dan kungkungan asumsi mereka sendiri, which is sebenarnya, kenyataannya, faktanya jauh dari apa yang mereka pikirkan. So do I. Juga semua orang yang berpikir demikian.
We're filler binder of course, to one another, but it doesn't matter and it doesn't make you out of the count. Ya. Menjadi filer binder bukan berarti mendiskreditkan kemampuan kamu untuk menjadi yang terbaik, mahir, dan ahli pada bidangmu. Menjadi pengisi kekosongan dan sebagai pelengkap hidup orang lain bukan masalah, dan tidak merendahkan posisimu sama sekali sebagai manusia. Sama sekali tidak. You is you. Kamu ya dirimu itu, dengan atau tanpa peran pengisimu. Mungkin sesekali kamu akan menjadi peran cameo pada cerita orang lain, tapi pada ceritamu, it always you being the main star. You owned your own story! Siapapun adalah peran utama dalam ceritanya sendiri. Nothing can replace you as the main character.
Maka, paragraf belibet di atas yang berkelebatan sepersekian detik di kepalaku setelah setruman dari teman di sampingku itu membuatku tersenyum geli. Bodoh sekali aku marah hanya karena predikat filler binder. Sama bodohnya dengan siapa saja yang menganggap dirinya memiliki predikat yang sama dengan yang aku kira aku miliki itu. Kali ini, aku memaafkan kenaifan orang itu, yang tengah berbicara setengah merintih iba atas predikatnya. Bukan. Lebih tepatnya aku memaafkan kenaifanku sendiri. Lalu kembali menertawakan keluguanku yang yaris terbakar amarah karena hal sepele. Setelah itu aku berjanji pada diriku, aku akan mengirim pesan padanya dan meyakinkannya bahwa, dia cukup naif. Ah maksudku, dia bukan filler binder. Begitu juga teman di sebelahku dan orang-orang yang berpikir demikian.
"Ghin. Kamu bukan filler binder. Neither I nor you, Jeng."
Kamu punya ceritamu sendiri untuk kamu hidupkan dan kamu selesaikan sampai khusnul khatimah*
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
*(Berakhir bahagia)
Comments
Post a Comment