Why Finish? Not Perfect?
![]() |
Doc. pribadi |
Ah. Sebenarnya, selesai sendiri adalah kriteria dari sempurna. Tidak sempurnalah iman seorang muslim jika dari tangan dan lisannya masih melukai muslim yang lain. Tidak sempurnalah suatu hal jika ia tidak menyelesaikannya. Oke itu nggak nyambung. Agak maksa.
Tidak akan sempurna kalau belum selesai.
Makanya, lebih dari apapun, usahakan apa yang kamu kerjakan itu selesai. Percuma kamu membuatnya sempurna, merencanakan dengan sempurna, kalau pun toh nyatanya itu tidak selesai. Percuma. Menyia-nyiakan usaha. Nah makanya. Dimulailah proyek ini. Finish not perfect. Rencananya sederhana, menyelesaikan semua karya setengah jalan yang sudah saya garap berabad silam. Toh yang kamu nilai sempurna hari ini sangat mungkin hampir pasti tidak akan lagi bernilai sempurna di masa yang akan datang. Tetapi apa yang selesai hari ini, saya yakin tidak akan lagi perlu diselesaikan di hari lain. You don't say.
Tetapi apa yang selesai hari ini, akan selamanya selesai, atau yang lebih baik, bertahap memulai tahapan baru. Well, better.
'Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,' -Q.S. Al-Insyirah: 9
Maka menyelesaikan urusan di sini menjadi sangat penting mengingat dengan selesainya urusan kita maka kita akan bisa menyelesaikan jauh lebih banyak urusan lain daripada berkutat pada satu hal sementara tidak kunjung juga menemui titik akhirnya.
Sama persis seperti saat mengerjakan laporan, proyek, tugas, dan bahkan hal sekecil merapikan kamar, proses selesai amat sangat penting.
Nah terus pentingnya postingan ini adalah?
Menjelaskan makna proyek finish not perfect yang saya maksudkan. Sekaligus menjadi reminder , as always, untuk saya ketika saya mulai lupa dengan tujuan awal saya membuat komitmen untuk menyelesaikan proyek yang satu ini.
Poin penting yang lain adalah, tanggung jawab. Menyelesaikan segala sesuatu yang telah dimulai menunjukkan sikap tanggung jawab. Sama seperti saat saya berani menuliskan beberapa bait kata di sini, maka tuntutannya adalah menyelesaikan postingan ini hingga titik terakhir tanda habis. Meskipun, tentunya jalan dari mulai dengan titik habis tidak selalu indah dan mulus, terkadang tersendat, berbelok, berputar arah lalu kembali lagi sampai akhirnya sampai di destinasi awal. Setidaknya, poin terpenting adalah...
-fin.
Hello, there.
ReplyDeleteI feel you banget, Fan, aku rasa aku nangkep yang mau kamu sampaikan di sini; tentang pentingnya sebuah penyelesaian. Karena pada dasarnya aku juga mengalami itu, sesederhana merapikan satu bagian di rumahku, dan kayak errrgh kalau nggak bener-bener pakai niat tuh dijamin nggak bakal selesai beberes dalam satu hari.
Another case was always about my writings: cita-cita buat punya buku dengan namaku tercetak di covernya, ya ampun ternyata proses penyelesaiannya nggak segampang bayangan indah di kepala ya :( terkadang keyakinan kalau aku bisa ngerampungin itu tuh kuat banget, tapi di waktu lain kembali surut dan nggak konsisten menjalaninya, jadi yah... banyak tersendatnya.
Kalau boleh aku menyimpulkan, apa yang kamu coba sampaikan di atas itu... tentang memasang target untuk diri sendiri, yang harus disertai komitmen untuk menepatinya, begitu? Kalau iya, balik lagi ke kalimat pertamaku - I feel youuuu!
Aaa! You've pay a visit :') Ayok cha, kita selesaikan mimpi-mimpi kita yang baru setengah jalan ini!
Delete