Monkey Mind
Hmm. Jadi, ceritanya adalah tidak fokus. Atau biasa disebut monkey mind. Adalah keadaan dimana kamu bisa memikirkan banyak hal jumping from one to another tanpa kamu kendalikan. Bahasa simpelnya, kamu nggak fokus.
Iya. Seperti saya ini. Kadang tidak fokus. Sebenarnya seriously itu menganggu. Ketika kamu sedang menyetir, hendak ke suatu tempat, tapi tiba-tiba sudah sampai aja. Mending sampai. Kalau di tengah jalan terus tetiba kamu kepikiran plot atau alur cerita lalu... kamu harus menuangkannya, kamu membuat rencana dan cetak biru di kepalamu, lalu seketika kamu salah jalan dan lupa, tadi tujuanmu mau kemana. Duh. Atau ketika otakmu sedang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah di hadapanmu, dia malah lari-lari main-main memikirkan masalah nun di jauh sana. Lebih-lebihnya sudah capek si otak tadi lari-lari, berpikir, merancang rencana, kalau nggak ditulis, maka wooosh. Hilang. Lupa.
Tapi jangan panik. Jangan mensugesti diri kamu kalau kamu sakit, nggak fokus, disleksia, dan penyakit-penyakit lain. Well, efek sugesti itu memang selalu tidak terduga. Makanya, don't be panic. Kenyataannya semakin kamu percaya bahwa hal itu adalah monkey mind dan lebih-lebihnya kamu namai dia over-anxiety atau parahnya OCD, kamu hampir-hampir membiarkan si monyet tadi menguasai pikiranmu. You should be focus and keep your mind on the right track. Kamu bisa kontrol pikiranmu. Katanya.
Nah saya sedang mencoba. Bisa wes. Bisa.
Hal yang penting untuk mengatasinya, kata salah satu teman saya, block the time. Apa maksudnya? Simpel. Kamu harus patuh dengan jadwal yang kamu buat. Jangan lari-lari dulu kalau jadwalmu tadi belum terpenuhi. Mudah? Let's see. Mudah bagi yang terbiasa melakukannya. Tapi buat teman-teman yang memiliki kemampuan berpikir yang bisa swipe sekian kali per detik? Butuh latihan.
Cara lainnya yang juga mudah dicoba adalah dengan menulis jurnal. Yes! Exactly like what I am doing right now. Jurnal, isinya apa saja yang terlintas di kepalamu. Tidak harus web, blog, atau online bahkan buku sekalipun would suffice. Tujuannya sederhana saja. Mengeluarkan semua yang ada di otakmu sampai otakmu itu akan lelah melompat-lompat. Nantinya dia akan diam dan kemudian lebih mudah untuk diajak fokus.
Terakhir adalah menyeimbangkan dengan physical activities. Sehingga energi kita terkuras dengan melakukan aktivitas fisik tersebut. Hampir sama konsepnya dengan cara yang kedua, hanya saja cara menyalurkan eberginya yang berbeda.
Well, Last but not least,
Just control you mind.
Monkey mind never exist. As I believe what I believe.
![]() |
Doc. google taken from here |
Iya. Seperti saya ini. Kadang tidak fokus. Sebenarnya seriously itu menganggu. Ketika kamu sedang menyetir, hendak ke suatu tempat, tapi tiba-tiba sudah sampai aja. Mending sampai. Kalau di tengah jalan terus tetiba kamu kepikiran plot atau alur cerita lalu... kamu harus menuangkannya, kamu membuat rencana dan cetak biru di kepalamu, lalu seketika kamu salah jalan dan lupa, tadi tujuanmu mau kemana. Duh. Atau ketika otakmu sedang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah di hadapanmu, dia malah lari-lari main-main memikirkan masalah nun di jauh sana. Lebih-lebihnya sudah capek si otak tadi lari-lari, berpikir, merancang rencana, kalau nggak ditulis, maka wooosh. Hilang. Lupa.
Tapi jangan panik. Jangan mensugesti diri kamu kalau kamu sakit, nggak fokus, disleksia, dan penyakit-penyakit lain. Well, efek sugesti itu memang selalu tidak terduga. Makanya, don't be panic. Kenyataannya semakin kamu percaya bahwa hal itu adalah monkey mind dan lebih-lebihnya kamu namai dia over-anxiety atau parahnya OCD, kamu hampir-hampir membiarkan si monyet tadi menguasai pikiranmu. You should be focus and keep your mind on the right track. Kamu bisa kontrol pikiranmu. Katanya.
Nah saya sedang mencoba. Bisa wes. Bisa.
Hal yang penting untuk mengatasinya, kata salah satu teman saya, block the time. Apa maksudnya? Simpel. Kamu harus patuh dengan jadwal yang kamu buat. Jangan lari-lari dulu kalau jadwalmu tadi belum terpenuhi. Mudah? Let's see. Mudah bagi yang terbiasa melakukannya. Tapi buat teman-teman yang memiliki kemampuan berpikir yang bisa swipe sekian kali per detik? Butuh latihan.
Cara lainnya yang juga mudah dicoba adalah dengan menulis jurnal. Yes! Exactly like what I am doing right now. Jurnal, isinya apa saja yang terlintas di kepalamu. Tidak harus web, blog, atau online bahkan buku sekalipun would suffice. Tujuannya sederhana saja. Mengeluarkan semua yang ada di otakmu sampai otakmu itu akan lelah melompat-lompat. Nantinya dia akan diam dan kemudian lebih mudah untuk diajak fokus.
Terakhir adalah menyeimbangkan dengan physical activities. Sehingga energi kita terkuras dengan melakukan aktivitas fisik tersebut. Hampir sama konsepnya dengan cara yang kedua, hanya saja cara menyalurkan eberginya yang berbeda.
Well, Last but not least,
Just control you mind.
Monkey mind never exist. As I believe what I believe.
Comments
Post a Comment