Posts

Showing posts from March, 2019

Sepotong Hati yang Baru

Image
Ini penghujung tahun. Tapi masih juga belum bisa memaafkan ikhlas hati ini. Ibarat kata larutan, belum juga ia netral, pH nya masih saja asam. Sampai bila akan selalu masam? Sampai bila terus mendendam? Sampai bila terbakar kali tiada ikhlas? Sulit betul memaafkan. Sulit betul untuk ikhlas. Allahu rabbi. Sampai bila, ya Rabbi? Sekali-kali ia terbang, menukik melukis senyum. Lantas ia dihempaskan jatuh menyisakan lengkungan kurva tertutup bentuk parabola. Bilamana bisa meminta biar saja ia terbang datar seperti biasanya. Agar tidak ada rasa-rasa yang meletup-letup yang congkak kali menganggap dirinya menghias jalan memberikan dinamika. Katanya, itu pertanda bahwa hatimu belum mati. Katanya itu pertanda bahwa kamu masih punya hati. Apa aku harus meminta agar tak punya hati saja agar tidak perlu merasakan dinamika itu? Katanya lagi, bangsa ini hanya siap dipimpin oleh orang-orang yang sudah selesai dengan urusan pribadinya. Dengan tulisanku yang demikian, jelaslah sudah...
"I need you to see that you are the reason" "Se-sayang itu Bapak sama kita." Nampaknya, sayang itu memang sebuah kata kerja. Aktifa. Ia menuntut banyak. Banyak sekali kerja nyata dan pengorbanan dari sang pemilik rasa. Andaikata sayang itu sesederhana itu. Barangkali aselinya memang sesederhana itu. Hanya kami yang melihatnya terlalu rumit. Rasanya sudah banyak sekali yang harus direlakan dan diikhlaskan hanya untuk mengambil jalan berliku ini. Apakah seberharga itu? Entah. Itu pilihan pribadi sayangnya. Menyisakan segala risiko dan konsekuensi yang harus ditanggung. Sendirian juga. Sendirian lagi. Rasanya menyedihkan. Jatuh cinta sendirian. Tidak berbalas. Tidak juga penolakan. Menggantung di angan. --- Rasanya menyedihkan jatuh cinta sendirian dan tersesat dalam rasa sendirian