Hujan di Vielsburg

Daun berguguran seiring dengan jatuhnya rintik hujan perlahan. Air sedikit demi sedikit ditumpahkan dari langit. Seekor kucing berjalan melintasi trotoar yang dingin dan basah. Kucing itu memiliki bulu berwarna hitam pekat. Si kucing berjalan di antara para pejalan kaki yang lalu lalang. Daun berhenti berguguran. Kini hujan turun semain deras. Para pejalan kaki mmepercepat langkahnya, sesekali tidak sengaja menendang tubuh si kucing yang kurus. Kucing itu hanya bisa mengeong pendek. Kucing itu memiliki nama yang indah. Holy Night. Kalung berkarat mengikat lehernya berkilau di bawah terang sinar lampu jalanan. “Miaw,” Holy Kningtduduk tepat di bawah lampu jalanan. Dia berkata, aku benci air . Tapi Holy Kningttetap tidak beranjak kemanapun juga. Matanya melebar seperti akan menangis. ...